January 27, 2009

TAHU DIRI, PERCAYA DIRI


(Teruntuk diriku)

Diri
kamu itu
haruslah tegar untuk dididik
harus disucikan
harus disuntik dan diajar dengan ilmu milik Tuhan

Diri kamu itu
perlu ada anjakan
yang bisa merobah fahamanmu
yang bisa merobah kedudukan kamu
yang bisa membawa kamu ke atas
menjadi bintang di langit luas
walau kecil tetap bersinar
biar chahaya sedikit
tetap menunjuki jalan musafir

Diri kamu itu
perlu tahu diri kamu
perlu percaya diri kamu
yang berdiri di bumi Tuhan
yang berpendirian aturan Tuhan
yang tekad mendirikan syariat Tuhan

Diri kamu itu
yakin menangkan diri kamu

January 26, 2009

Bagaimana Jalannya?

Persoalan yang ditanya: "Bagaimana jalannya untuk merealisasikan sistem Islam di muka bumi?", atau "Hmm.. boleh ke sistem Islam dilaksanakan, sebab ramai yang tak suka Islam...", atau "Aku dah cukup beriman dah, Islam la tu! Nak apa lagi?"

Kata-kata sebegitu mungkin pernah kita dengar dari orang-orang sekeliling kita.

Untuk merealisasikan sistem Islam di muka bumi ini, kita harus berpegang/berprinsipkan 2 perkara iaitu, Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.

Sabda Rasulullah saw:

"Kutinggalkan untuk kamu dua perkara pusaka, tidaklah kamu akan tersesat selama-lamanya selama kamu masih berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya,"

Jelas disitu jaminan yang Rasul dah beri kepada umatnya.

Firman Allah: "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." [An Nisaa':59]

Apa yang penting di sini adalah bila mengaku beriman kepada Allah, maka wajiblah seseorang itu kembali kepada perintah Allah dan melaksanakan seperti apa yang telah diturunkan kepada kita melalui kitab-kitabNya. Yang paling hampir dan paling benar dengan kita adalah Al Quran. Maka kembali kepada Al Quran.

Jika mengaku beriman kepada Rasul, maka kembali kepada Rasul, dengan melaksanakan apa yang telah Rasul-rasul terdahulu laksanakan iaitu melaksanakan perintah Allah seperti dalam Kitab-kitabNya.

Kita sebagai yang mengaku Islam, wajib tidak berpaling dari Al Quran.

Bagaimana jalan untuk merealisasikan sistem Islam ialah dengan ber Al-Quran. Dan ambil sikap seperti sikap Rasulullah. Menyampaikan (tabligh) dan melaksanakan perintah Allah dengan benar (siddiq) dan amanah (amanah) dengan cara yang bijaksana (fathonah).

Satu formula dari Allah:
"orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan." [At Taubah:20]
Formula kemenangan ini Allah sudah beri kepada manusia, Rasul-rasul terdahulu telah melaksanakannya, tinggal kita saja, yang mengaku umat Nabi Muhammad masih berkira-kira untuk melakukannya.

Mengaku beriman tetapi masih berkira-kira untuk melaksanakan Al Quran, masih berkira-kira untuk berhijrah dari fahaman kebanyakan orang [Al An'aam:116] dan nenek moyang [Al Baqarah:170] kepada fahaman dengan mahunya Allah [Al An'aam:106], masih teragak-agak untuk berhijrah dari fahaman ideologi kemanusiaan kepada ideologi Allah. Juga masih teragak-agak untuk berjihad dengan harta yakni mengeluarkan harta, serta apa pun yang ada pada kita demi mendokong sistem Allah, sistem Islam dan masih tidak mahu mengubah diri, berjihad dengan diri yakni bersungguh-sungguh melaksanakan perintah Allah.

Jika kita tidak berkira-kira dengan semua itu, pasti Allah tinggikan darjat Islam di muka bumi, lantas memenangkan sistem Islam itu di atas sistem-sistem yang lain yang ada.

Tetapi jika kita hanya mengaku beriman sahaja tetapi tiada sikap yang diambil dan hanya merasa selesa denga apa yang ada, apa yang digunapakai, tiada perlaksanaan yang sebenar-benarnya, maka apakah hasilnya?

Memang benar, pertolongan Allah itu ada, tetapi apa pertolongan kita kepada agama Allah? Apa sumbangan kita yang mengaku hamba Allah kepada Tuhan kita yang Maha Pemurahnya Dia telah memberi bermacam-macam nikmat? Sedangkan nikmat paling utamaNya adalah Al Quran? Adakah sumbangan kita itu hanya sekadar menderma kepada badan-badan atau organisasi pentegak Islam? Atau sekadar membayar zakat setiap tahun?

Selebihnya kita sendiri harus fikirkan, barulah "tepuk dada, tanya iman." Jalannya hari-hari kita minta pada Allah dalam solat, paling kurang pun 17 kali sehari. Jalannya sudah ada, tinggal kita sendiri yang memutuskan samada masih berkira-kira atau tidak untuk mengambilnya.

Firman Allah swt:
"Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah kamu ragu-ragu?" [An Najm:55]

January 14, 2009

SYURGA ITU


jika kau mencari keredupan
syurga itu untukmu
jika kau mencari kehijauan
syurga itu tempatmu
jika kau mencari kedamaian
syurga itu menantimu
jika kau mencari ketenangan
syurga itu kau tuju

untuk kau yang sentiasa mencari
ilmu Tuhan yang memiliki
mengharap rahmatNya
mengejar sayangNya

dalam menakluk jiwa manusia
mengajak mereka ke sana
kau diajar berbicara
satu bahasa satu fahaman
satu dasar jadi ketetapan
yang mengikat setiap jiwa dengan sang pencipta
satu-satu jadi serumpun
menuju ke syurga itu
mengagungkannya
meluaskannya
mengimarahkannya

agar syurga itu kembali berdiri
setelah sekian lama ia sepi...

January 7, 2009

Fisik Chahaya


(penterjemahan ilmu dalam bentuk chahaya : ilmu suluh hidup)


dia itu chahaya

konsep yang memberi

bukan menyerap kembali ke punca

bergerak dalam halaju yang laju

beda mengikut medium

lurus ke semua arah


dia bisa dipantulkan

terarah ke lain

mengikut sudut permukaan

cembung dia mencapah

cekung dia menumpu


seluas-luas dia pada matahari

terangkan semesta alam

sumber makanan si tumbuhan

dibawanya bersama haba

menyejat zarah-zarah air

zarah-zarah itu dibawa ke atas

berarak, berkumpul

bertindih di langit

berbeban lalu hujan

rahmat keseluruh alam


secepat-cepat dia pada kilat

sekali terpancar, begitu terang

lalu dengan pantas hilang

hampir gelap penglihatan

saat kritikal

saat penuh takut dan penuh harap


dia pada api

kecil menjadi teman

terang lagi tenang

bila besar dan marak

semangat dia cuma sekejap

lalu terpadam, langsung gelap penglihatan


bila dia dihalangi

hasilnya bebayang

satu keluasan yang gelap

lagi dekat halangan dengan puncanya

lagi besar keluasan gelap


segaris dia

dibias terpancar membahagi

menghasilkan dia-dia pelangi

berlapis-lapis jalur beda warna

beda fungsi dan frekuensi